Grebeg Syawal Tradition To Celebrate Eid Al-Fitr
Javanese people follows the Grebeg Syawal ceremony in Yogyakarta, Indonesia, on July 7, 2016. This tradition is a symbol of alms from the Sultan of Yogyakarta to his people to celebrate Eid Al-Fitr. (Photo by Nugroho Hadi Santoso)
Indonesian Muslims Perform Eid Prayer To Celebrate Eid Al-Fitr
Indonesian muslims attend Eid Al-Fitr prayer on sand dunes at Parangkusumo beach on July 6, 2016 in Yogyakarta, Indonesia. Muslims around the world celebrate Eid al-Fitr after a month of fasting and marks the end of Ramadan. (Photo by Nugroho Hadi Santoso)
Indonesian Muslims Celebrate Eid Al-Fitr
Indonesian Muslims playing with fire during parade ahead of Eid Al-Fitr celebrations on July 5, 2016 in Yogyakarta, Indonesia. Muslims around the world will celebrate Eid al-Fitr after a month of fasting during the holy month of Ramadan. (Nugroho Hadi Santoso)
traveling to dieng
Travelers enjoy the natural scenery Dieng Plateau in Central Java, Indonesia. Dieng Plateau presents a beautiful natural wonders and exciting, extreme travel in a volcanic crater, exotic local culture and there are some beautiful ancient little temple in the highlands this volcano.
cobra snake butcher
Yogyakarta, Indonesia – May 19 :A worker cuts up a cobra snake in Bantul, Yogyakarta, Indonesia. A business with high risk are able to cut hundreds of Kobra per day and is sold at Rp 18,000 per kilogram of meat, marrow gall to Rp 30,000 is believed to be an alternative medicine for a number of diseases.
pindapata waisak
Sejumlah bikhu/biksu melaksanakan prosesi Pindapata atau mengumpulkan persembahan dari umat, di sepanjang Jalan Pemuda, Magelang, Jawa Tengah. Prosesi Pindapata tersebut dilaksanakan dalam rangkaian jelang puncak perayaan Tri Suci Waisak 2558 BE/2014.
tradisi tebu manten
Pabrik Gula dan Pabrik Spritus (PGPS) Madukismo kembali menggelar ritual Tebu Manten (pengantin tebu) "Kyai Dhito dan Nyai" Manis pada 26 April 2014 di area PGPS Madukismo, Bantul, Yogyakarta. Tradisi tersebut dilaksanakan untuk meminta keselamatan dan berkah serta sebagai tanda untuk mengawali kegiatan giling suling Pabrik Gula PT. Madubaru PG PS Madukismo tahun 2014.
pemilu legislatif 2014 ala yogyakarta
Pemilihan Umum Legislatif serentak dilaksanakan di Indonesia pada 9 April 2014. Berbagai cara digunakan oleh panitia pemungutan suara (PPS) untuk menarik perhatian warga untuk menggunakan hak pilihnya. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan kostum unik. TPS 5 yang berada Ponggalan, Giwangan adalah salah satunya. Dengan menggunakan kostum wayang orang Ramayana, para petugas di TPS 5 melayani para pemilih. Hal tersebut bertujuan untuk menarik masyarakat setempat untuk memberikan hak suara serta melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah.
Selain itu, TPS 10 Dipoyudan, Pathuk, Ngampilan, Yogyakarta mengusung konsep sekolah demokrasi. Para petugas KPPS di TPS 10 ini berpakaian layaknya seorang anak SD (sekolah dasar). Konsep tersebut dipilih karena ingin mengenalkan pentingnya pendidikan politik bagi masyarakat. SD diartikan sebagai pemilu yang merupakan salah satu pendidikan dasar bagi pendidikan politik masyarakat. Penggunaan konsep unik untuk TPS ini juga sebagai upaya untuk menarik jumlah pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.
melasti di pantai ngobaran
Umat Hindu mengikuti ritual dan doa saat upacara Melasti di kawasan Pantai Ngobaran, Gunungkidul, Yogyakarta, 15 Maret 2014. Melasti merupakan ritual penyucian diri dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi.
Grebeg maulud keraton yogyakarta 2014
Kraton Yogyakartanmenggelar grebeg sekaten atau grebeg maulud, Selasa 14 Januari 2014. Grebeg maulud merupakan upacara puncak dari perayaan Sekaten dalam rangka menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW yang ditandai dengan keluarnya Gunungan.
Gunungan merupakan hajad dalem atau sedekah berupa sesajian berbentuk tumpeng besar yang terbuat dari aneka makanan, seperti beras ketan, telur, buah-buahan serta sayur-sayuran yang disusun menyerupai gunung. Perayaan grebek maulud merupakan bentuk ungkapan syukur Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai raja Kraton Kasultanan Yogyakarta untuk rakyatnya. Seluruh gunungan akan diperebutkan oleh warga atau yang biasa disebut dengan ngalap berkah.
Gunungan merupakan hajad dalem atau sedekah berupa sesajian berbentuk tumpeng besar yang terbuat dari aneka makanan, seperti beras ketan, telur, buah-buahan serta sayur-sayuran yang disusun menyerupai gunung. Perayaan grebek maulud merupakan bentuk ungkapan syukur Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai raja Kraton Kasultanan Yogyakarta untuk rakyatnya. Seluruh gunungan akan diperebutkan oleh warga atau yang biasa disebut dengan ngalap berkah.
Jemparingan Traditional Archery of Mataram Yogyakarta
A number of participants with Javanese dress ready to release arrows while following the race the traditional arrows "Jemparingan Mataram" in Field Kemandungan, Alun - Alun Selatan, Yogyakarta, Sunday (7/4/2013). This activity was held in commemoration of the birthday of Sri Sultan Hamengkubowono X.
This event is held regularly every 35 days or every Tuesday Wage (in the Javanese calendar). The day was chosen to commemorate the birthday of the Sultan which coincide on Tuesday Wage. But this time the traditional archery "Jemparingan Mataram" special held on Sundays as well to celebrate the traditional archery community "Langenastro".
Sports with a traditional Javanese culture is to preserve the culture of archery since 1934.
This event is held regularly every 35 days or every Tuesday Wage (in the Javanese calendar). The day was chosen to commemorate the birthday of the Sultan which coincide on Tuesday Wage. But this time the traditional archery "Jemparingan Mataram" special held on Sundays as well to celebrate the traditional archery community "Langenastro".
Sports with a traditional Javanese culture is to preserve the culture of archery since 1934.
The making of Pamor Keris Javanese weapons
Keris is a traditional Javanese weapon that has many meanings. Mpu Sungkowo Harumbrodjo is a Pamor Keris master maker (called Mpu) from Sleman, Yogakarta. Keris is a traditional Javanese weapon that has many meanings.
Mpu Sungkowo Harumbrodjo is a Pamor Keris master maker (called Mpu) from Sleman, Yogakarta. He was the 17th generation of a famous master piece called Mpu Supo.
Sounds of hitting hammer on the hot iron almost heard everyday when entering the first step of the process of making Keris. Accompanied by an assistant, the Mpu’s resolve the process of making Keris step by step at his house that located in Moyudan, Sleman, Yogyakarta. It took at least 40 days to complete the making of Keris.
There are several kind of pamor Keris with a different types each other. It can be seen from the shape and count of grooves that exist in this traditional weapons from Java. In each Keris as we know this traditional weapon is recognized as a masterpiece of the heritage of humanity by UNESCO.
Mpu Sungkowo Harumbrodjo is a Pamor Keris master maker (called Mpu) from Sleman, Yogakarta. He was the 17th generation of a famous master piece called Mpu Supo.
Sounds of hitting hammer on the hot iron almost heard everyday when entering the first step of the process of making Keris. Accompanied by an assistant, the Mpu’s resolve the process of making Keris step by step at his house that located in Moyudan, Sleman, Yogyakarta. It took at least 40 days to complete the making of Keris.
There are several kind of pamor Keris with a different types each other. It can be seen from the shape and count of grooves that exist in this traditional weapons from Java. In each Keris as we know this traditional weapon is recognized as a masterpiece of the heritage of humanity by UNESCO.
Pantai ngrenehan di gunungkidul
Pantai Ngrenehan merupakan pantai di desa Kanigoro, Saptosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai kecil dengan pasir putih serta dikelilingi perbukitan dan ombak yang kecil menambah eksostisme pantai tersebut, namun belum banyak pengunjungnya. Banyak terdapat puluhan nelayan yang memarkirkan perahunya di pantai tersebut. Daerah tersebut juga terdapat tempat pelelangan ikan.
Pada tahun 2000, nelayan pantai Ngrenehan sebenarnya akan digusur karena ingin dibangun hotel oleh pihak asing. Berkat perjuangan para nelayan, pembangunan hotel di kawasan tersebut berhasil digagalkan, ungkap Piyul salah satu nelayan di Pantai Ngrenehan.
Setiap hari nelayan berangkat melaut pada pagi hari yaitu jam empat pagi dan kembali pada siang hari. Namun untuk menangkap lobster bisa kapan saja memasang krendetnya. Para nelayan juga masih memegang teguh kearifan lokal, yaitu pada malam/hari Selasa dan Jumat Kliwon tidak melaut karena merupakan pantangan.
Lobster merupakan tangkapan primadona di pantai tersebut selain ikan bawal, ikan kakap merah/putih. Harga lobster biasanya mencapai Rp 200.000 s.d Rp 400.000 perkilogram berdasarkan jenis dan besar / kecil lobsternya. Harga ikan lebih murah jika membeli langsung pada nelayan sebelum masuk ke pengepul.
Pada tahun 2000, nelayan pantai Ngrenehan sebenarnya akan digusur karena ingin dibangun hotel oleh pihak asing. Berkat perjuangan para nelayan, pembangunan hotel di kawasan tersebut berhasil digagalkan, ungkap Piyul salah satu nelayan di Pantai Ngrenehan.
Setiap hari nelayan berangkat melaut pada pagi hari yaitu jam empat pagi dan kembali pada siang hari. Namun untuk menangkap lobster bisa kapan saja memasang krendetnya. Para nelayan juga masih memegang teguh kearifan lokal, yaitu pada malam/hari Selasa dan Jumat Kliwon tidak melaut karena merupakan pantangan.
Lobster merupakan tangkapan primadona di pantai tersebut selain ikan bawal, ikan kakap merah/putih. Harga lobster biasanya mencapai Rp 200.000 s.d Rp 400.000 perkilogram berdasarkan jenis dan besar / kecil lobsternya. Harga ikan lebih murah jika membeli langsung pada nelayan sebelum masuk ke pengepul.